Inilah Alat Musik Tradisional Aceh Beserta Dengan Penjelasanya
Inilah Alat Musik Tradisional Aceh Beserta Dengan Penjelasanya
Aceh memang tidak dapat dilepaskan dari budayanya yang unik. Penduduk dari propinsi yang terdapat di ujung barat pulau Sumatera ini sarat dengan satu kebiasaan hasil kombinasi pada budaya Melayu serta budaya Islam. Tidak mengherankan bila lalu ia mendapatkan julukan Serambi Mekah. Nah, di kesempatan ini, kita akan mengulas salah satunya budaya Aceh itu, yakni tentang alat musik tradisionalnya. Buat Kamu yang ingin tahu apa alat musik tradisionil Aceh, baca bahasan tentang nama, gambar, manfaat, serta keterangannya di bawah ini!
Alat Musik Tradisionil Aceh Budaya Melayu serta Budaya Islam yang alami akulturasi berasa demikian kental kita dapatkan dalam lingkup hidup penduduk kebiasaan Aceh sampai sekarang ini. Rumah Krong Bade serta baju kebiasaan Ulee Balang yang kita sudah ulas pada artikel awal mulanya ialah bentuk bukti proses dari akulturasi ini. Akan tetapi, lepas dari ke-2 peninggalan budaya itu, nyatanya Aceh mempunyai banyak hal lainnya yang unik untuk ditelisik, contohnya ialah alat musik tradisionil seperti yang akan di uraikan satu-satu di bawah ini.
1. Alat Musik Arbab
Yang awal ialah Arbab. Arbab ialah satu alat musik tradisionil Aceh yang dimainkan lewat cara digesek. Memiliki bentuk hampir mirip rebab, akan tetapi dari langkah membuatnya sendiri Arbab termasuk unik serta berlainan. Arbab dibikin dari batok kelapa, kulit kambing, kayu serta dawai; dan mempunyai satu busur (alat penggesek) yang terbuat dari serat tumbuhan atau rotan. Busur ini diberi nama Go Arbab. Bentuk serta kekhasan arbab bisa Kamu tonton pada gambar berikut ini. Arbab biasanya digunakan menjadi alat musik melodis sebab membuahkan dengan nada-nada spesifik. Alat musik yang dahulunya dimainkan menjadi pengiring lagu-lagu hikayat ini saat ini telah mulai punah serta jarang dimainkan lagi.
2. Alat Musik Bangsi
Alas Bangsi alas atau biasa dimaksud Bangsi saja ialah alat musik tradisionil Aceh dimainkan lewat cara ditiup. Instrumen ini terbuat dari bambu dengan 7 buah lubang suara dibagian batangnya. Disaksikan dari memiliki bentuk, bangsi alas mirip satu seruling besar. Dalam pertunjukan musik, manfaat bangsi alas sendiri ialah menjadi alat musik ritmis pengiring satu lagu.
3. Alat Musik Canang
Canang ialah alat musik tradisionil ciri khas Aceh yang memiliki bentuk mirip kenong atau gong kecil. Instrumen yang dibikin berbahan kuningan ini dahulu seringkali didapati dalam sehari-harinya penduduk Tamiang, Aceh, Gayo, serta Alas. Semasing daerah itu mempunyai sebutan yang berlainan untuk alat musik ini. Penduduk Gayo mengatakan “Teganing“, di Aceh dimaksud “Canang Trieng“, penduduk Tamiang mengatakan “Kecapi”, serta di Alas dimaksud “Kecapi Olah“. Canang membuahkan suara melodis hingga seringkali dimainkan menjadi hiburan di waktu senggang atau hiburan waktu bekerja. Bentuk canang bisa disaksikan pada gambar diatas. Baca Juga : Baju Kebiasaan Aceh
4. Alat Musik Bereguh
Bereguh ialah alat musik tiup ciri khas Aceh yang terbuat dari sundul kerbau. Manfaat alat musik ini bukan menjadi hiburan, tetapi menjadi fasilitas komunikasi antar penduduk Aceh jaman dulu yang hidup dengan terpisah di dalam rimba. Di sejumlah daerah seperti di Kabupaten Aceh Besar, Pidie, serta Aceh Utara dulu masyarakatnya sudah sempat memakai instrumen ini.
5. Alat Musik Celempong
Calempong atau Talempong sebenarnya ialah alat musik yang hampir diketahui oleh semua penduduk Melayu di Nusantara (Baca Juga : Alat Musik Tradisionil Riau). Calempong adalah instrumen perkusi yang dibikin dari susunan gong dengan ukuran bermacam. Calempong dimainkan lewat cara dipukul memakai alat pemukul spesial. Alat musik ini berperan menjadi penghasil suara melodis.
6. Alat Musik Geundrang
Geundrang atau genderang ialah instumen yang memiliki bentuk tidak ganti seperti gendang biasanya. Alat musik ini dimainkan lewat cara dipukul sisi membrannya memakai telapak tangan atau kayu pemukul. Fungsinya ialah menjadi pengontrol alunan suara dari satu pertunjukan orkestra Serunee Kalee. Geundrang sendiri termasuk juga contoh alat musik ritmis yang dapat lengkapi tempo musik ciri khas suku Aceh.
7. Alat Musik Rapai atau Rebana
Alat musik tradisionil Aceh setelah itu Rapai. Sama dengan rebana biasanya, Rapai adalah instrumen ritmis yang dibikin berbahan kayu serta kulit lembu. Ia dimainkan lewat cara dipukul memakai telapak tangan. Berdasar pada sejarahnya, alat musik ini diprediksikan datang dari Irak. Rapai sendiri berdasar pada fungsinya dibedakan jadi 6 type, salah satunya Rapai Pasee, Rapai Daboih, Rapai Geurimpheng, Rapai Pulot, Rapai Anak, serta Rapai Cerita. Mengenai dalam peruntukannya, instrumen ini bisa dimainkan dengan tunggal menjadi pengiring tarian ataupun menjadi sebagai pelengkap dalam pertunjukan orkestra Serune Kalee.
8. Alat Musik Serune Kalee
Diantara alat musik tradisionil Aceh yang lain, Serune Kalee ialah yang sangat diketahui di arena nasional. Serune Kalee adalah alat musik yang memiliki bentuk mirip terompet atau klarinet serta dimainkan lewat cara ditiup. Instrumen ini jarang dimainkan dengan sendirian, tetapi tetap dimainkan dengan geunderang, rapai, serta beberapa instrumen lainnya.
9. Alat Musik Taktok Trieng
Taktok Trieng ialah alat musik tradisionil Aceh yang sebenarnya berupa serta berperan seperti satu kentongan. Instrumen ini terbuat dari batang bambu besar dengan lubang di salah satunya bagiannya. Ia membuahkan bunyi yang keras waktu dipukul memakai kayu. Manfaat taktok trieng sendiri ialah menjadi fasilitas info di balai pertemuan, Meunasah (masjid), atau menjadi pengusir burung di sawah.
10. Alat Musik Tambo
Tambo ialah satu bedug besar yang membuahkan bunyi bila dipukul memakai pemukul kayu. Tambo terbuat dari batang pohon iboh (bak Iboh), kulit lembu, serta tali rotan. Fungsinya di waktu yang lalu ialah menjadi fasilitas untuk menghimpun penduduk di Menasah supaya ingin melakukan sholat berjamaah. Di waktu saat ini, tambo semakin susah diketemukan. Fungsinya sudah tergantikan dengan kehadiran micropohone.
Nah, itu 10 alat musik tradisionil Aceh yang bisa aku uraikan dengan komplet dari mulai nama, gambar, langkah mainkan, manfaat, serta penuturannya. Mudah-mudahan bisa berguna dalam meningkatkan wacana budaya untuk kita semua. Salam!
